OPEN RECRUITMENT BPPI FEB UNS 2017

Ayo ikut bersama Kami. Menjadi Mahasiswa Muslim yang Proaktif dan Inspiratif. BPPI 2017

RAMADHAN 1438 H

Ramadhan Awesome! Raih Ramadhan dengan Penuh Berkah, Mencari Taqwa. Ramadhan di Kampus.Coming Soon!!

One Step 2017

Jalan-Jalan, Penuh Pembelajaran, Home Stay, Games, Fun, Keakraban dan Islami. Coming Soon yak!

Ukhuwah Islamiyah

Karena ikatan ukhuwah begitu berharga.

Islam pasti akan menang!

Jangan bertanya,"Kapan Islam kembali berjaya?", karena cepat atau lambat Islam pasti menang. Tapi bertanyalah,"Apa peranmu dalam menyongsong kemenangannya?"

30 Des 2014

Jalinan Ukhuwah yang Terjalin dengan Indah: Saudaraku Forstilling FEB UB



Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Surakarta - (27/12/2014) Bumi ini seakan terasa sempit. Hampir di setiap jengkal kita berdiri, disanalah manusia-manusia pilihan selalu mengiringi. Tunas-tunas perjuangan seakan melingkupi hampir di seluruh semesta. Bibir ini akhirnya tersungging indah memancarkan kesejukannya. Melihat mereka Sang Pejuang yang akhirnya datang setelah menanti beberapa detak waktu.

Hari ini Saudara kami dari Forstilling (Forum Studi Islam dan Lingkungan) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang yang merupakan Lembaga Dakwah Fakultas melakukan kunjungan dalam rangka studi banding dan silaturrahim. Mereka datang jauh dari Malang ke BPPI FEB UNS dalam rangka menjalin jaringan eksternal. 

Sampai di kota Budaya Surakarta pukul 06.00 WIB, rombongan langsung menuju Masjid Nurul Huda UNS untuk istirahat. Sambutan hangat langsung terpancar seketika bertemu. Acara dilanjutkan di Ruang Sidang 2 FEB UNS yang diisi dengan sambutan dari ketua dan perkenalan masing-masing lembaga. Acara berlangsung dengan baik dan dilingkupi oleh nuansa ukhuwwah Islamiyah. Acara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan oleh masing-masing lembaga.

Kebetulan juga dalam momentum ini, BPPI FEB UNS dan Forstilling FEB UB telah melakukan proses reorganisasi, sehingga dalam acara tersebut juga diperkenalkan ketua yang baru di masing-masing lembaga. Serangkaian acara yang telah berlangsung semoga dapat merekatkan ukhuwwah di antara kita dan do’a-do’a selalu tercurah di setiap langkah juang kita semua. Amin.

26 Des 2014

Refleksi Seorang Insan: Memahami Hakikat Sebuah Musibah

bppiuns.blogspot.com (26/12/2014). Tidak henti-hentinya negeri ini dilanda bencana. Baru saja ramai terdengar bencana tanah longsor di Banjarnegara yang menelan banyak korban jiwa, sekarang tengah melanda banjir parah di Banda Aceh. Apakah makna musibah ini?. Apakah Allah SWT menimpakan azab kepada kita?.

Allah SWT berfirman:
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali atas izin Allah, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [QS. at-Taghabun (64): 11]

Jelaslah bahwasanya musibah pasti terjadi karena alasan-alasan tertentu. Kalau kita menilik kisah-kisah nabi dan rasul terdahulu, misalnya kaum nabi Nuh yang ditenggelamkan karena durhaka atas ajakan Nabi Nuh. Allah berfirman:
"Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Allah." (Q.S Nuh: 25)

Dan hampir keseluruhan kisah nabi dan rasul yang dikisahkan Allah di Al-Qur'an berakhir pada diturunkannya azab Allah atas kekafiran dan kedustaannya kepada nabi dan rasul. Pada tahap ini bisa disimpulkan bahwa musibah itu bisa menjadi azab Allah atas perilaku hamba-Nya yang jauh dari syariat Allah.

Allah berfirman:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” [QS. asy-Syura (42): 30]

Bencana alam bisa jadi terjadi karena tangan-tangan manusia yang serakah terhadap alam ini. Bumi dan langit telah diberikan Allah kepada manusia dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup selama di dunia. Namun kalau kita saksikan saat ini, dunia bukan lagi menjadi sarana untuk menuju akhirat yang kekal, namun menjadikan dunia sebagai tujuan dan lupa terhadap akhirat. Allah berfirman:

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (Q.S Ali-Imran: 14)

Maka patutlah kita sebagai insan yang beriman dan bertaqwa menyadari bahwa kita hanyalah sebagai makhluk yang lemah. Perbuatan dan tingkah laku kita senantiasa mendapatkan pengawasan dari Allah SWT. Kita tetap harus menjaga sikap atas nikmat yang Allah berikan kepada kita. Keserakahan hanyalah akan mendatangkan keburukan. Musibah demi musibah ini menjadi sebuah pertanda atas sikap dan perilaku kita. Allah SWT seakan ingin menyampaikan pesan kepada kita bahwa dunia ini hanyalah sementara. Tetap bersabar atas ujian ini. Sesungguhnya Allah beserta hamba-Nya yang bersabar.

   

15 Des 2014

Musyawarah Anggota XXXI BPPI FEB UNS 2014

Surakarta, bppifebuns.blogspot.com - Senin (15/12). Badan Pengkajian dan Pengamalan Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (BPPI FEB UNS) mengadakan Musyawarah Anggota (Musang) ke-XXXI sebagai kegiatan pamungkas untuk menutup kepengurusan periode 2014. Musyawarah ini telah berlangsung sejak Senin 15 Desember 2014. Tujuan dari acara ini merupakan bentuk evaluasi kinerja BPPI selama satu periode kerja (2014).

"Satu periode keberjalanan BPPI akan dipertanggungjawabkan kepada anggota BPPI melalui Musang. Anggota BPPI meliputi seluruh mahasiswa Muslim FEB", ujar Hafid Tamimi, Ketua Umum BPPI FEB UNS periode 2014.

Anggota yang hadir dibagi menjadi dua yaitu aktif dan biasa. "Anggota aktif adalah pengurus BPPI, sedangkan anggota biasa merupakan mahasiswa Muslim FEB non-pengurus. Non-pengurus termasuk juga alumni yang tergabung dalam IKABI", lanjutnya.

Hafid meneruskan, hal-hal yang paling disorot dari evaluasi kali ini adalah ketercapaian visi dan misi BPPI periode 2014. "Ketercapaian nanti akan dinilai oleh evaluator, dan hari ini diumumkan apakah Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) diterima atau ditolak. Atau diterima dengan syarat. Dari adanya kegiatan Musang ini tampak kepedulian, kecintaan terhadap bidangnya masing-masing."

Evaluator yang hadir pada hari terakhir Musang XXXI ini adalah Deni Eko (Akuntansi 2011, Biro AAI FEB UNS), Punto Jatmiko (Ekonomi Pembangunan 2010), Rona Murni Hamdyah (Ekonomi Pembangunan 2010), dan Febrianto Endy Pratama (Ekonomi Pembangunan 2010). Keempatnya memberi penilaian terhadap LPJ tahun ini, juga didasarkan dari penilaian evaluator lain yang telah hadir di hari sebelumnya. Evaluator juga menjelaskan bagaimana penilaian tersebut didapat, sehingga dapat menjadi perbaikan di periode mendatang.

Acara selesai pada pukul 17.30 WIB dan ditutup dengan penyerahan hadiah dari evaluator sebagai bentuk inisiasi kepengurusan 2014, dari Ketua Umum BPPI FEB UNS 2013 Dananjaya Perdana kepada Hafid Tamimi. Bidang terbaik diraih oleh Kaderisasi dan Pembinaan, kemudian staff terbaik diraih oleh Didik Nugroho. (aryo)

2 Des 2014

Mengenal Dua Jalur Kepemimpinan

Thalut.  Melalui Qs. al-Baqarah [2]: 247, Allah SWT menceritakan penolakan Bani Israil atas penunjukan Thalut sebagai pemimpin, karena ia dinilai berasal dari keluarga miskin dan bukan darah biru. Cara pandang umat saat itu (dan bahkan saat ini), masih melihat seseorang dari aspek “harta” dan “keturunan”nya. Keduanya acapkali dianggap penentu sukses kepemimpinan seseorang, dan karenanya lebih dipentingkan dari karakter kepemimpinan itu sendiri. 

Kalau menilik lebih mendalam, keberadaan Thalut merupakan model pemimpin yang given dari Allah SWT. Allah berfirman:
"Dan Nabi mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Talut menjadi rajamu." (Q.S Al-Baqarah : 247)

Menurut al-Thabari, berdasarkan riwayat Qatadah, Thalut adalah keturunan Bunyamin, kelompok yang tidak memiliki darah kenabian dan kerajaan. Dalam tradisi Bani Israil, seorang pemimpin harus muncul dari latar belakang keturunan nabi dan raja (sabt nubuwwah wa sabt mamlakah). Itu sebabnya, ketika dua syarat ini tak terpenuhi, mereka lantas menolaknya. Dan Thalut, ditakdirkan bukan dari kelompok ini. Bani Israel pun ramai-ramai menolaknya. Mereka heran, kenapa orang “tak berharga” seperti Thalut justru dikirim sebagai pemimpin mereka.

Sesungguhnya, di balik “kekurangan”nya itu, Allah SWT memberi Thalut kelebihan berupa keunggulan intelektual dan tubuh yang perkasa (basthah fi al-‘ilm wa al-jism). (Qs. al-Baqarah [2]: 247). Diceritakan al-Thabari misalnya, Thalut mendapat karunia wahyu dari Allah SWT dan memiliki ukuran tubuh tinggi-besar, ukuran yang tidak pernah dimiliki orang pada masa itu. Inilah kelebihan Thalut; berwawasan luas sebagai prasyarakat manajerial kepemimpinannya dan berfisik tangguh sebagai prasyarat keperwiraannya sekaligus simbol keberanian dan ketegasannya. Dalam kokteks Thalut, ketangguhan fisik ini tak lain untuk mengalahkan Raja Jalut yang tiran dan represif pada rakyatnya.

Hanya saja karena Thalut tidak berada dalam proses kerajaan sehingga Bani Israil menolak, meskipun Allah sudah menjadikan Thalut sebagai pemimpin. Model kepemimpinan yang given (diberikan) Allah memiliki keunggulan, yaitu kharisma pribadi, ilmu, dan fisik yang mumpuni.

Kemudian yang kedua adalah model kepemimpinan yang muncul sebagai akibat dari proses menempa potensi. Konteks ini bisa terjadi dalam sebuah proses kelembagaan.  Biasanya pada model ini pribadi lebih bersifat pendiam dan tidak menonjol, namun ketika sudah melalui proses dan mendapatkan amanah yang lebih tinggi, model kepemimpinan ini akan beranjak naik. Pada awalnya mereka lebih merasa bimbang dalam membuat keputusan, namun proses yang dilewati akan membuatnya semakin berani.

sumber: http://nuhamaarif.blogspot.com/2008/09/pemimpin-berkarakter-thalut.html