OPEN RECRUITMENT BPPI FEB UNS 2017

Ayo ikut bersama Kami. Menjadi Mahasiswa Muslim yang Proaktif dan Inspiratif. BPPI 2017

RAMADHAN 1438 H

Ramadhan Awesome! Raih Ramadhan dengan Penuh Berkah, Mencari Taqwa. Ramadhan di Kampus.Coming Soon!!

One Step 2017

Jalan-Jalan, Penuh Pembelajaran, Home Stay, Games, Fun, Keakraban dan Islami. Coming Soon yak!

Ukhuwah Islamiyah

Karena ikatan ukhuwah begitu berharga.

Islam pasti akan menang!

Jangan bertanya,"Kapan Islam kembali berjaya?", karena cepat atau lambat Islam pasti menang. Tapi bertanyalah,"Apa peranmu dalam menyongsong kemenangannya?"

29 Jan 2015

Pendaftaran BPPI 2015

Yang ditunggu-tunggu sudah datang nih.
Apa lagi kalau bukan "PENDAFTARAN PENGURUS BPPI 2015"

Bagi KAMU Mahasiswa Muslim FEB UNS khusunya angkatan 2012-2014
Bagi KAMU yang ingin belajar dan mengenal Islam lebih dekat
Bagi KAMU yang ingin menjadi insan yang bermanfaat
Bagi KAMU yang ingin menjadi aktivis muslim yang Baik, Pinter, Peduli, Islami
Bagi KAMU yang rindu akan aroma pergerakan mahasiswa.
Bagi KAMU yang ingin belajar berorganisasi sekaligus mendapatkan keluarga baru yang kece

Tenang, belum terlambat....!!

Segera DAFTARKAN DIRIMU menjadi bagian dari KELUARGA BADAN PENGKAJIAN PENGAMALAN ISLAM FEB UNS PERIODE 2015.

Pendaftaran sudah DIBUKA mulai detik ini sampai tanggal 15 Februari 2015.
Caranya cukup mudah, simpel, dan gampang.
1. Mengisi Formulir Pendaftaran Online yang bisa di akses di http://goo.gl/forms/qpbD10wbPE
2. Melakukan konfirmasi ke Contact Person. Putra (08995224044) | Putri (087836393979)
3. Melakukan screening/wawancara mulai tanggal 18 Februari 2015

Segera Gabung dan Daftarkan Dirimu Segera!!!

#BukanBPPIBiasa15# 







22 Jan 2015

Memahami Amanah & Mengikis Habis Popularitas

Surakarta - (22/01/2015) Berbicara tentang amanah  sama saja dengan membahas tentang sesuatu yang besar dalam agama yang mulia. Apalagi amanah ini menjadi karakter khas yang dimiliki Rasulullah sehingga disegani dan dicintai oleh umatnya. Rasul bersabda:

"Tiada beriman orang yang tidak memegang amanat dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji." (HR. Ad-Dailami)

Amanah menjadi salah satu bagian dalam lingkaran keimanan seorang muslim dan menjadi satu hal penting untuk dipahami. Pernah kita melihat status di facebook atau media sosial yang lain, dalam salah gambar terdapat tulisan:
"Barakallah kepada si Fulan sebagai Ketua Umum/Presiden dan sebagainya..."

Menarik bahwa salah komentarnya adalah "barakallah wa innalillah."  

Jika melihat lebih jauh sebenarnya ada dua dimensi amanah. Pertama adalah makna barakallah itu artinya amanah merupakan salah satu sifat/amalan yang mulia. Atas sifat inilah Rasulullah disegani para umatnya dan bahkan musuhnya percaya dengan kemuliaan lisannya. Allah berfirman:

"Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi,  (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (Q.S Al-Mu'minun : 8-11)

Selanjutnya adalah ungkapan inalillah mengandung makna bahwa amanah adalah sebuah janji yang harus ditepati. Konsekuensi jika tidak amanah tentunya akan mengantarkan kepada murka Allah. Bahkan sahabat nabi, Abu Dzar al-Ghifari ketika meminta amanah kepada Rasulullah, beliau menolaknya dan menjawab:

"Hai Abu Zar, sesungguhnya pada hari kiamat engkau adalah seorang yang lemah dan sesungguhnya jabatan pemerintahan itu adalah sebagai amanat dan sebenarnya jabatan sedemikian itu adalah merupakan kerendahan serta penyesalan -pada hari kiamat- bagi orang yang tidak dapat menunaikan amanatnya, kecuali seorang yang mengambil amanat itu dengan hak sebagaimana mestinya dan menunaikan apa yang dibebankan atas dirinya perihal amanat yang dipikulkan tadi." (Riwayat Muslim)

Perlunya memahami amanah ini berarti mencoba untuk mengokohkan keimanan. Takutnya hal ini akan membawa kepada penyesalan. Murni ini adalah untuk menggapai ridho Illahi dan bukan untuk mencari popularitas semata.

Terkadang amanah perlu untuk ditunjukkan kepada khalayak dan itupun hanya sebagai sarana komunikasi. Ketika amanah sudah diberikan, maka ada baiknya kita melihat kemampuan dan kesanggupan pribadi. Poin apa saja yang masih kurang dan perlu ditingkatkan, itu menjadi pertimbangan besar dalam menerima sebuah amanah.

Perlu diperhatikan pula bahwa amanah itu lebih baik diberi bukan meminta. Sebab jika meminta, peluang syetan untuk merusak niat  semakin besar.  Ketika niat sudah rusak, maka tidak akan ada artinya di mata Allah dan itu artinya adalah amanah justru menjadi pintu masuk kita menuju murkaNya Allah SWT.